Psi Talk 2025: Dr. Masri Kudrat Umar, M.Pd. Paparkan Isu Bias Gender dalam Penyusunan Soal Fisika

Oleh: Meilan Demulawa . 27 Februari 2025 . 15:56:42

Pelaksanaan PSI Talk 2025 yang digelar oleh Physics Society of Indonesia (PSI) Cabang Gorontalo bekerja sama dengan Jurusan Fisika Universitas Negeri Gorontalo memasuki hari kedua pada 27 Februari 2025 dengan penyelenggaraan sesi paralel pemaparan makalah dari berbagai pemakalah. Salah satu pemateri dalam sesi paralel tersebut adalah dosen Jurusan Fisika, Masri Kudrat Umar, yang membawakan materi bertajuk “Soal Fisika Berperspektif Gender: Sebuah Fenomena yang Diabaikan”.

Dalam penyampaiannya, Dr. Masri Kudrat Umar mengangkat isu penting yang kerap terlewat dalam dunia pendidikan fisika, yaitu bias gender dalam penyusunan soal. Beliau menjelaskan bahwa persepsi netral gender pada mata pelajaran fisika sering kali tidak sepenuhnya akurat, mengingat berbagai penelitian menunjukkan adanya kecenderungan bias dalam konteks, narasi, maupun ilustrasi soal. Temuan-temuan tersebut sejalan dengan pembahasan dalam makalah yang disampaikannya, yang menunjukkan bahwa bias gender dapat berdampak pada motivasi, kepercayaan diri, hingga hasil belajar peserta didik.

Materi yang dipresentasikan juga memberikan gambaran tentang bagaimana guru dan pendidik dapat menyusun soal fisika yang lebih adil dan sensitif terhadap aspek gender. Ia menekankan pentingnya kesadaran guru, revisi materi ajar, penggunaan bahasa yang inklusif, serta evaluasi rutin terhadap soal-soal yang digunakan dalam pembelajaran. Pendekatan ini dinilai penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendorong partisipasi setara antara siswa laki-laki dan perempuan. 

Peserta sesi paralel terlihat antusias mengikuti diskusi yang berkembang, terutama ketika topik menyentuh pada contoh-contoh nyata bias gender dalam butir soal dan bagaimana hal tersebut berdampak pada cara siswa memahami materi fisika. Kehadiran Dr. Masri memberikan kontribusi penting dalam memperluas sudut pandang peserta terkait urgensi perspektif gender dalam pendidikan sains.

Dengan terselenggaranya sesi paralel ini, PSI Talk 2025 tidak hanya menjadi ruang bertukar gagasan ilmiah, tetapi juga menjadi arena refleksi terhadap praktik pendidikan yang lebih inklusif. Kegiatan hari kedua ditutup dengan presentasi dari beberapa pemakalah lainnya, yang secara keseluruhan memperkaya diskursus akademik di bidang fisika, pendidikan, dan inovasi lintas disiplin.

Agenda